Sabtu, 29 Desember 2012

Kejujuran dan kekonsistenan Pengarang Injil?

Setiap orang Kristen pasti meyakini bahwa para pengarang Injil kanonik adalah manusia-manusia pilihan.
bahkan lebih dari itu mereka adalah manusia-manusia yang mendapatkan bimbingan dari Roh kudus dalam karangan tulisannya yang menceritakan tentang Yesus.

apalagi ada tertulis:

Amsal 14:5

"Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta."

Ams. 19:5 Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar

namun sampai keyakinan tersebut berdasarkan sebuah penilaian yang obyektif atau sebuah penilaian yang bersandarkan kepada dogmatis semata?
bahwa pengarang Injil adalah orang-orang yang jujur.

dan penulis coba cari-cari apologi mereka tentang masalah ini, tetapi yang penulis temukan (www.greatcom.org) bukan pada persoalan "isi" dari yang ditulis tersebut itu benar atau tidak ,untuk membuktikan kejujuran pengarang tetapi sebuah apologi pembelaan bukan tentang kejujuran pengarang Injil tetapi penjelasan tentang terjaganya naskah-naskah kono mengenai naskah perjanjian baru?

ada juga sebuah apologi (www.sabda.org) yang mengutip beberapa "isi" ayat yang dianggap benar(pembahasannya tidak secara spesifik tentang Injil tetapi lebih luas yaitu mengenai Alkitab), maka dengan alasan beberapa saja apa bisa menjadi pembenar kalau pengarang alkitab itu jujur?

dan itu sangat berbeda sekali apabila ditemukan beberapa penjelasan/keterangan mereka itu tidak benar maka bisa dikatakan mereka tidak jujur.

maka dalam kesempatan ini penulis coba membuat tulisan mengenai masalah ini,yang lebih spesifik kepada persoalan Kejujuran dan kekonsistenan Pengarang Injil, dan tentu saja dimulai dengan Injil Karangan Matius.
dan dalam bagian awal ini akan menyoroti Matius 1:1-20

kita perhatikan Matius 1:1-20 dari alkitab terjamahan baru

1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

masalah pertama

HUBUNGAN YESUS DAN YUSUF

dalam ayat diatas pengarang Injil Matius membuka Injil karangannya dengan penjelasan tentang Yesus sebagai keturunan Daud.

dan tentu saja pengarang punya pertimbangan-pertimbangan tertentu ,kenapa harus memulai dari itu.
yang jelas pengarang pengarang Injil Matius melihat begitu penting Yesus dijelaskan sebagai keturunan Daud.

kemudian perlu membuat perincian nama-nama "nenek moyangnya", yang dimulai dari Abraham dan berujung pada Yusuf suami Maria.
dan perlu membutuhkan 15 ayat untuk menjelaskan urutan-urutan nama tentang Silsilah Yesus.

dan dibingkai dengan penjelasan selanjutnya pada ayat 17

1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

namun 15 belas ayat yang sudah dirangkai sedemikian rupa diruntuhkan sendiri oleh pengarang Injil matius dengan penjelasan tentang Yusuf = hubungan Yusuf dan Yesus.

setelah menjelaskan tentang silsilah yang 14...14..14... =triple 14

yaitu pada ayat 18

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

penjelasan ini siapapun pasti mengerti bahwa Yesus bukan anak biologis Yusuf = yesus bukan keturunan Daud secara biologis.

dari beberapa apologi orang Kristen bahwa dalam hal ini , pengarang Injil matius menjelaskan dari sisi hukum yahudi.

maka menanggapi apolologi semacam ini muncul pertanyaan :

hukum Yahudi yang mana,seorang yang bukan anak(biologis)nya bisa dianggap keturunan dari nenek moyangnya?

maka kita balikan pertanyaan ini kepada orang yang berapologi semacam ini dengan minta bukti tercatat dari kitabnya orang yahudi yang mendukung argumentasi mereka tersebut!

mereka mungkin berapologi bahwa dalam "adat"orang yahudi menisbatkan keturunan kepada wanita tidak umum.bahkan dinggap tabu, jadi tidak mungkin silsilah dijelaskan dari sisi Maria.

apologi semacam ini tidak memperhatikan ayat lain yang juga sama-sama di Injil karangan Matius.

Matius 13:55 ? bukankah ibunya bernama Maria dan saudara-saudaranya :yakobus,yusuf,simon dan Yudas??

maka yang lebih tepat adalah Yesus anak Yusuf adalah berdasarkan "anggapan orang" yang tidak tahu sebenarnya = sekedar anggapan saja,sesuai pengetahuan mereka.

tetapi kalau hubungan Yusuf dan Yesus sebagai hubungan ayah dan anak menurut anggapan orang,fakta yang tercatat didalam Injil karangan matius tidak ada penjelasan bahwa Yesus anak Yusuf berdasarkan anggapan orang.

sangat berbeda sekali dengan apa yang disampaikan Pengarang Injil Lukas yang mengakui secara elegan bahwa apa yang dicatat olehnya berdasarkan "anggapan orang"

3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang , Ia adalah anak Yusuf, anak Eli

masalah kedua

HUBUNGAN YUSUF DAN MARIA

ayat 18

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

penjelasan dalam awal ayat ini hubungan Yusuf dan MAria adalah masih bertunangan , tetapi kemudian perlu dijelaskan bahwa Maria belum suami istri.

kalau kita hanya memperhatikan terjemahan versi baru ini hanya melihat sekedar ,pengulangan dalam hal penjelasan bahwa seorang baru bertungan maka pasti ia belum sebagai suami istri.

tetapi mari kita lihat beberapa versi terjemahan lain

versi terjemahan lama

Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian halnya: Tatkala Maryam, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maryam itu hamil daripada Rohulkudus

versi Kitab suci Injil

Demikianlah riwayat kelahiran Isa Al Masih itu: Ketika Maryam, ibu-Nya, masih bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maryam telah mengandung oleh karena kuasa Ruh Allah, walaupun Maryam dan Yusuf belum melakukan hubungan sebagai suami istri.

maka kalau seandainya Yusuf dan Maria melakukan hubungan intim maka itu adalah perzinahan,walaupun ia sudah bertunangan.

kalau sebelumnya menjelaskan hubungan Maria dan Yusuf baru sebatas tunangan tetapi ayat ayat selanjutnya dalam versi terjemahan Baru menyebut sebagai "suaminya"

kalau kita lihat beberapa versi terjemahan bahasa indonesia dalam ayat 18 ada yang menyebut Yusuf sebagai tunangangnya,yaitu terjemahan Bis,Ksi,FAYH

sedangkan dalam terjemahan bahasa Inggris hampir semua menyebut Yusuf :her husband, satu-satunya yang tidak menyebut her Husband adalah versi philips

untuk lebih jelas baca disini

http://sabdaweb.sabda.org/bible/verse/?b=40&c=1&v=19&version=tb&view=single〈=indonesia&theme=clearsky

tetapi baik yang terjemahan versi bahasa indonesia maupun bahasa Inggris,yang menyebut sebagai tunangan adalah dari versi-versi terjemahan "baru" = edisi revisi = menyadari sebelumnya ada masalah,maka perlu direvisi.

karena kalau kita lihat terjemahan baru ini ada persoalan,kalau sebelumnya ditegaskan hubungan Maria dan Yusuf masih dalam taraf tunangan tetapi penjelasan berikutnya lebih dekat pada penjelasan pada hubungan yang sudah menjadi suami istri,karena menggunakan istilah "cerai" tetapi berikutnya "mengambil istri" = belum menjadi istrinya

maka kesimpulan pada point masalah kedua ini lebih dekat pada persoalan ketidak konsistenan pengarang, atau penerjemah..... tetapi tetap saja menunjukan ketidak konsistenan dikalangan mereka.

masalah 3

tentang 14..14...14

MAT 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

soal masalah ini ada yang sangat menarik,yaitu penulis mencoba beberapa kali membuat pertanyaan / permintaan kepada beberapa orang Kristen dari berbagai forum yang pernah dilakukan penulis, agar mereka mau menjelaskan kalau ayat itu benar.

dan tanggapannya beraneka ragam, ada yang sangat emosional terhadap pertanyaan /permintaan penjelasan tersebut,kemudian menghindar tidak mau menjawab hingga sekarang, ada juga yang emosi pada awalnya (padahal dari postingan-postingan sebelumnya ia sangat tenang) kemudian menghindar sementara..tetapi setelah dikejar dan dipancing kemudian ia mau menjawab sesuai kemampauannya, ada juga yang bersikap masa bodoh terhadap masalah ini,benar tidak benar nggak penting baginya.

semua tanggapan ini mewakili karakter mereka masing-masing, tetapi melihat tanggapannya maka ayat ini pasti ada masalah,karena kalau tidak ada masalah dan bisa dijelaskan tidak mungkin mereka menanggapi seperti itu.

dan dalam hal ini saya akan mengambil beberapa jawaban dari mereka.

pertama jawaban netter Kristen yang bernama Robert (di Al-islahonline.com
tanggal 5 juli 2006

=====
14 urutan keturunan dari Abraham:

Abraham
Ishak
Yakub
Yehuda + Tamar
Perez
Hezron
Ram
Aminadab
Nahason
Salmon + Rahab
Boas + Rut
Obed
Isai
Daud + Istri Uria

14 Keturunan:
Salomo
Rehabeam
Abia
Asa
Yosafat
Yoram
Uzia
Yotam
Ahas
Hizkia
Manasye
Amon
Yosia
Yekhonya

13 Keturunan:
Sealtiel
Zerubabel
Abihud
Elyakim
Azor
Zadok
Akhim
Eliud
Eleazar
Matan
Yakub
Yusuf
Yesus

Pada silsilahnya Matius mencantumkan 41 nama. Ayat 1:17 menyebutkan,
?Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.?
Yang terdaftar adalah:

1.Dari Abraham hingga Daud 14 keturunan.
2.Dari Salomo ke pembuangan Babel (Yekhonya atau Yoyakhin) 14 keturunan.
3.Dari Sealtiel hingga Yesus hanya 13 keturunan, jadi kurang 1.

Ada beberapa raja yang diloncat oleh Matius. Seharusnya antara Yoram dan Uzia ada tiga generasi raja lagi: Yoram - Ahazia - Yoas - Amazia - Uzia (Azarya). Antara Yosia dan Yekhonya seharusnya ada satu raja lagi: Yosia - Yoyakim ? Yoyakhin.

Kesimpulan (robert)
Penulisan silsilah Yesus bukan focus utama dalam pemberitaan kelahirannya melainkan seperti penjelasan diatas bahwa silsilah tersebut untuk menunjukkan penggenapan nubuatan tentang akan datangnya Mesias yang dijanjikan dan pada awal-awal kekeristenan, umat Kristen dan gereja tidak mempermasalahkan hal tsb

--maka dalam hal ini sebenarnya sangat jelas sekali diantara mereka sebenarnya mengakui bahwa dalam hal ini pengarang Injil Matius tidak jujur .

kalau persoalan ini dianggap bukan focus utama kenapa pembahasannya di taruh bagian awal?

dan harus sampai membutuhkan 15 ayat (sekitar 60 % dari pasal 1) ?

maka lagi-lagi apologi semacam ini adalah apologi yang menutup mata lahir dan mata hati tentang persoalan ini.

kemudian apologi lain dari netter Kristen di forum ini,yaitu sdr Erasmus tanggal 30 desember 2006

Mengenai Matius 1:17,
Saya sendiri sempat terkejut.Tetapi setelah saya teliti ayat tersebut ternyata ada permainan kata-kata yang dilakukan oleh penulis Injil Matius.Baca dengan teliti ayat tersebut.Akan saya jelaskan berdasarkan keterangan dari ayat tersebut:
a.Empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud: 1.Abraham, 2.Ishak, 3.Yakub, 4.Yehuda, 5.Peres, 6.Hezron, 7.Ram, 8.Aminadab, 9.Nahason, 10.Salmon, 11.Boas, 12.Obed, 13.Isai, 14.Daud.
b.Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel: 1.Daud, 2.Salomo, 3.Rehabeam, 4.Abia, 5.Asa, 6.Yosafat, 7.Yoram, 8.Uzia, 9.Yotam, 10.Ahas, 11.Hizkia, 12.Manasye, 13.Amon, 14.Yosia (sampai pembuangan ke Babel).
c.Empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus:1.Yekhonya(dari pembuangan ke Babel), 2.Sealtiel, 3.Zerubabel, 4.Abihud, 5.Elyakim, 6.Azor, 7.Zadok, 8.Akhim, 9.Eliud, 10.Eleazar, 11.Matan, 12.Yakub, 13.Yusuf, 14.Yesus (Kristus).

Hal ini bisa terjadi karena penulis Injil Matius dengan sengaja menghitung Daud dua kali.Sementara pada pembuangan ke Babel penghitungannya dibuat normal kembali dengan hanya menuliskan peristiwa sehingga otomatis tidak ada nama yang perlu dihitung dua kali.Penulis Injil Matius dengan cerdik melakukan permainan kata-kata.

dan sekilas apologi ini benar,tetapi kalau kita perhatikan secara seksama ,kuncinya adalah apakah Yosia termasuk orang yang hidup pada pembuangan babel atau tidak.

dan persoalan ini pernah saya tanyakan kepada sdr Erasmus maupun netter Kristen lainnya,tetapi fakta sampai sekarang tak ada satupun dari mereka tidak bisa membuktikan kalau Yosia hidup pada masa pembuangan babel.

karena memang fakta tak ada satupun penjelasan bahwa Yosia hidup pada masa pembuangan babel,sangat berbeda sekali dengan yekhonya yang secara tegas tertulis didalam alkitab hidup pada masa pembuangan babel


Yer. 24:1 Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda, tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke Babel.

Yer. 27:20 yang tidak diambil oleh Nebukadnezar, raja Babel, ketika ia mengangkut Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, ke dalam pembuangan beserta segala pemuka Yehuda dan Yerusalem, dari Yerusalem ke Babel, --

maka dalam hal ini pengarang Injil Matius tidak sedang melakukan permainan kata,tetapi melakukan ketidak jujuran!

karena dengan mengacu pada apa yang ditulis pada Matius 1:17 maka yang benar adalah:

a.Empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud:

1.Abraham, 2.Ishak, 3.Yakub, 4.Yehuda, 5.Peres, 6.Hezron, 7.Ram, 8.Aminadab, 9.Nahason, 10.Salmon, 11.Boas, 12.Obed, 13.Isai, 14.Daud.

b.Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel:

1.Daud, 2.Salomo, 3.Rehabeam, 4.Abia, 5.Asa, 6.Yosafat, 7.Yoram, 8.Uzia, 9.Yotam, 10.Ahas, 11.Hizkia, 12.Manasye, 13.Amon, 14.Yosia 15. yekhonya(pembuangan Babel)


c.Empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus:

1.Yekhonya(dari pembuangan ke Babel), 2.Sealtiel, 3.Zerubabel, 4.Abihud, 5.Elyakim, 6.Azor, 7.Zadok, 8.Akhim, 9.Eliud, 10.Eleazar, 11.Matan, 12.Yakub, 13.Yusuf, 14.Yesus (Kristus).

lagi-lagi bukan 14..14..14 tetapi 14...15....14.
dalam hal ini sdr Erasmus pernah memberi saran :
Mengenai kejujuran penulis Injil Matius,
Lebih baik jangan langsung memutuskan penulis Injil Matius tidak jujur sebab masih banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya,seperti:
1.Penulis Injil Matius lalai dalam menulis.
2.Penulis Injil Matius menggunakan sumber data yang salah.
3.Penyalin Injil Matius lalai dalam menyalin.
Jadi dengan demikian hanya Tuhan yang tahu kejadian sebenarnya dari terlewatnya beberapa nama dalam silsilah tersebut.Saya kalau ada kesempatan akan mencoba meneliti sendiri naskah-naskah kuno Injil Matius tersebut.

Demikian penjelasan saya.Terima kasih.

dalam hal ingin memberikan apologi soal ketidak jujuran pengarang Injil tetapi mengakui kalau pengarang Injil bisa jadi :

1.Penulis Injil Matius lalai dalam menulis.
2.Penulis Injil Matius menggunakan sumber data yang salah.
3.Penyalin Injil Matius lalai dalam menyalin

maka kesalahannya itu apa tidak membuat menyesatkan banyak orang? ini contoh kasus yang mudah dibuktikan karena menyangkut angka-angka,yang bisa dibuktikan benar tidaknya.
dan fakta-fakta susah dibantah.

bagaimana tulisan-tulisan yang lain,yang menyangkut tentang peristiwa,pesan dll?

apa tidak mungkin pengarang Injil matius juga salah dalam menulis,salah menggunakan sumber berita??

dan apologi semacam itu juga susah bertahan ketika apa yang dikarang tentang Silsilah Yesus tersebut kita cocokan dengan catatan lain dari kitab sebelumnya.

yaitu Matius 1:6-11 kita cocokan dengan 1 Tawarikh 3:5-17

1tawarikh 3:5,

3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:10 Keturunan Salomo ialah Rehabeam; anak orang ini ialah Abia; anak orang ini ialah Asa; anak orang ini ialah Yosafat;
3:11 anak orang ini ialah Yoram; anak orang ini ialah Ahazia; anak orang ini ialah Yoas;
3:12 anak orang ini ialah Amazia; anak orang ini ialah Azarya; anak orang ini ialah Yotam;
3:13 anak orang ini ialah Ahas; anak orang ini ialah Hizkia; anak orang ini ialah Manasye;
3:14 anak orang ini ialah Amon; anak orang ini ialah Yosia.
3:15 Anak-anak Yosia: anak sulung ialah Yohanan, anak yang kedua ialah Yoyakim, anak yang ketiga ialah Zedekia dan anak yang keempat ialah Salum.
3:16 Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya, anaknya itu, dan anak orang ini ialah Zedekia.
3:17 Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu, ialah Sealtiel, anaknya,

ada empat nama yang tak dicantumkan oleh pengarang Injil Matius (yang juga sudah diakui oleh robert,pengakuan tersebut karena penulis sentil dahulu soal ini,yang membuat ia mau menjawab)

maka apologi ini semacam diatas runtuh ...karena fakta yang ini susah dibantah bahwa pengarang Injil Matius jelas-jelas melakukan sebuah ketidak jujuran demi sebuah gagasan tentang 14...14...14...

maka kesalahan / ketelodoran dalam penyusunan soal silsilah Yesus adalah atas kehendak Allah bahwa ketidak jujuran pengarang Injil matius susah untuk dibantah.

pengarang Injil Matius lebih tertarik kepada gagasan "ilmu gathuk-gathuk" dengan penekanan pada nomerologi Ibrani.

sebagai contoh pengarang Injil Matius menyebut yosia memperanakan Yekhonya

1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

melihat keterangan ini sangat jelas hubungan Yosia dan yekhonya adalah hubungan ayah dan anak.

tetapi fakta tercatat didalam kitab-kitab sebelumnya secara tegas ayah Yekhonya adalah Yoyakim


Yer. 24:1 Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda, tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke Babel.

Yer. 27:20 yang tidak diambil oleh Nebukadnezar, raja Babel, ketika ia mengangkut Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, ke dalam pembuangan beserta segala pemuka Yehuda dan Yerusalem, dari Yerusalem ke Babel, --
dan mereka biasanya akan beralasan bahwa kata "memperanakan" bukan berarti ayah dan anak tetapi bisa bermakna keturunan.

yang beralasan ini lupa bahwa dalam matius 1:11 memberikan keterangan "waktu" juga yaitu pada masa pembuangan babel.

kalau diartikan keturunan apa cocok kalau disebut,(saya membuat contoh lain)

Abraham memperanakan yekhonya pada masa pembuangan Babel??

apa orang tidak berfikir / memahami ada orang yang bernama Abraham hidup pada masa pembuangan babel?

dan juga mereka yang melakukan apologi semacam ini tidak memperhatikan juga versi-versi terjemahan lain yang menyebut secara tegas dalam Mat 1:11 bahwa Yosia ayah Yekhonya

Firman Allah Yang Hidup :Yosia ayah Yekhonya dan saudara-saudaranya (dilahirkan pada waktu pembuangan ke Babel).
Yosia, ayah Yekhonya dan saudara-saudaranya. Pada saat itulah orang Yahudi dibawa ke pembuangan Babel.

Kitab Suci Injil : Yosia mempunyai anak, Yekhonya dan saudara-saudaranya, pada masa bani Israil dibuang ke Babel;

Alkitab Shellabear [draft]: dan Yushia beranakkan Yakunia dan saudara-saudaranya, pada waktu berpindah ka-Babil.
Alkitab Klinkert 1863: Maka {1Ta 3:16} Josias beranak Jechonias dan segala soedaranja, kira-kira pada masa pindah kanegari Babil.
Alkitab Klinkert 1870 Maka Josia beranak Jechonia dan segala kakak-adiknja, ija-itoe pada masa pemindahan ka Babil;
maka dengan keterangan-keterangan ini saja... apakah ada yang masih menganggap pengarang Injil Matius itu jujur dan Konsisten??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar