Sabtu, 29 Desember 2012

Penebusan dosa

Nabi 'Isa al-Masih merupakan Nabi terakhir yang diutus Allah kepada Bani Israel dalam teologi Islam, untuk kemudian hikmah kenabian atas Bani Israel pupus dan berganti kepada Bani Ismail melalui turunnya wahyu Allah untuk Muhammad al-Amin ditanah Mekkah al-Mukarromah sekitar 600 tahun sesudah dakwah al-Masih putera Maryam di Yerusalem.

Kalangan Kristen mengatakan bahwa 'Isa al-Masih sudah tersalibkan dan mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia yang disebabkan oleh Adam dan istrinya sewaktu mereka masih berada ditaman Eden pada mula penciptaan.

Adakah benar doktrin penebusan dosa oleh darah al-Masih ini ?
Apakah penyaliban yang digambarkan kepada 'Isa putera Maryam adalah sesuatu hal yang logis dan bertujuan ataukah hanya sekedar rekayasa alias sandiwara ketuhanan yang diadakan oleh manusia ?


<><><><><><><><><><><><><><>
Analisa Doktrin Penebusan
<><><><><><><><><><><><><><>

Dengan Nama Allah yang Pengasih, Penyayang.
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Semoga ahli Kitab mendapatkan petunjuk Allah kepada Islam.

'Isa al-Masih merupakan Nabi terakhir yang diutus Allah kepada Bani Israel dalam teologi Islam, untuk kemudian hikmah kenabian atas Bani Israel pupus dan berganti kepada Bani Ismail melalui turunnya wahyu Allah untuk Muhammad al-Amin ditanah Mekkah al-Mukarromah sekitar 600 tahun sesudah dakwah al-Masih putera Maryam di Yerusalem.

Kalangan Kristen mengatakan bahwa 'Isa al-Masih sudah tersalibkan dan mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia yang disebabkan oleh Adam dan istrinya sewaktu mereka masih berada ditaman Eden pada mula penciptaan.

Adakah benar doktrin penebusan dosa oleh darah al-Masih ini ?
Apakah penyaliban yang digambarkan kepada 'Isa putera Maryam adalah sesuatu hal yang logis dan bertujuan ataukah hanya sekedar rekayasa alias sandiwara ketuhanan yang diadakan oleh manusia ?

Untuk menjawab ini, ada baiknya jika kita mau dan sudi untuk melakukan pengkajian secara seksama melalui sumber-sumber dari dunia Kristen itu sendiri, yaitu The Bible (orang Kristen Indonesia biasa menyebutnya al-Kitab namun saya lebih menyukai ucapan "The Bible".).

Dari The Bible kita buka kitab pertamanya yaitu kitab Genesis atau kitab Kejadian, didalamnya Genesis memberikan cerita bahwa pada mula pertama, ditaman Eden Allah telah menempatkan manusia pertama yang diberi nama Adam.

"And the Lord God formed man of the slime of the earth: and breathed into his face the breath of life, and man became a living soul. And the Lord God had planted a paradise of pleasure from the beginning: wherein he placed man whom he had formed."
(Genesis 2:7-8 from Bible Douay [http://www.cybercomm.net/~dcon/OT/genesis.html ]).

"And the Lord God took man, and put him into the paradise for pleasure, to dress it, and keep it. And he commanded him, saying: Of every tree of paradise thou shalt eat: But of the tree of knowledge of good and evil, thou shalt not eat. for in what day soever thou shalt eat of it, thou shalt die the death."
(Genesis 2:15-17 dari sumber yang sama).

Disini diceritakan bahwa Allah telah memberikan peringatan kepada Adam agar tidak memakan buah dari pohon pengetahuan yang mengandung unsur kebaikan dan kejahatan yang berada didalam taman Eden, sebab pada hari manusia memakan buah tersebut, maka dia akan mati, demikian firman Allah kepada Adam.

Selanjutnya pada pasal ke-3, kitab Genesis memberikan gambaran bahwa istri dari Adam telah terbujuk oleh se-ekor ular untuk memakan buah dari pohon tersebut, disini sang ular menyibak kebohongan Allah.

Genesis :


Gen 3:1 Now the serpent was more subtle than any, beast of the field which the LORD God had made. And he said unto the woman, Yea, hath God said, Ye shall not eat of every, tree of the garden?

Gen 3:2 And the woman said unto the serpent, We may eat of the fruit, of the trees of the garden:

Gen 3:3 But of the fruit, of the tree which is in the midst of the garden, God hath said, Ye shall not eat of it, neither shall ye touch it, lest ye die.

Gen 3:4 And the serpent said unto the woman, Ye shall not surely die:

Gen 3:5 For God doth know that in the day ye eat thereof, then your eyes shall be opened, and ye shall be as gods, knowing good and evil.

Gen 3:6 And when the woman saw that the tree was good for food, and that it was pleasant to the eyes, and a tree to be desired to make one wise, she took of the fruit, thereof, and did eat, and gave also unto her husband with her; and he did eat.

Gen 3:7 And the eyes of them both were opened, and they knew that they were naked; and they sewed fig leaves together, and made themselves aprons.

Sebagaimana uraian kitab Kejadian diatas, Allah sebelumnya mengatakan bahwa jika manusia memakan buah dari pohon terlarang itu maka hari itu dia akan mati, tetapi sang ular berkata sebaliknya, jika manusia "nekad" memakannya maka manusia tidak akan mati namun malah menjadi pintar, mengetahui hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk seperti keadaan Allah.

Disini terjadi keanehan, bukankah pada Genesis 1 ayat 26 junto Genesis 1 ayat 31 dikatakan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan ?

Gen 1:26 And God said, Let us make man in our image, after our likeness

Gen 1:31 And God saw every thing that he had made, and, behold, it was very good

Bila Allah telah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan menurut rupa Allah seperti ayat-ayat diatas, tentulah pada waktu itu juga manusia sudah mengenal sifat baik dan buruk. Hal ini terangkat dengan adanya ayat dari Kitab Kejadian yang berbunyi :

Gen 3:22 And the LORD God said, Behold, the man is become as one of us, to know good and evil: and now, lest he put forth his hand, and take also of the tree, of life, and eat, and live forever:

Jadi dari Kitab Kejadian pasal 3 ayat 22 diatas, Allah itu memiliki pengetahuan mengenai kebaikan dan keburukan, dan apabila Adam diciptakan menurut citra-Nya sebagaimana maksud Kitab Kejadian 1:26 dan Kitab Kejadian 1:31, tentulah unsur pengetahuan itu secara otomatis sudah berada pada diri Adam jauh sebelum Adam melakukan pelanggaran dengan memakan buah dari pohon pengetahuan itu sendiri sebab dia adalah gambaran Allah.

Pertanyaan yang timbul kemuka apabila doktrin kesempurnaan Adam sebelum dia melanggar tetap dipertahankan, ini berarti Allah sama sekali tidak memberikan kesempurnaan pada Adam. Kenapa ? Sebab Allah belum menciptakan dia secara lengkap dengan gambar-Nya yang asli dan ini berarti Allah telah berbohong didalam Bible ! Dan parahnya kebohongan Allah itu dibongkar oleh Iblis yang menyamar menjadi ular !

Pembahasan berikutnya adalah pernyataan Allah sendiri yang mengatakan akan mematikan manusia jika mereka nekad memakan buah terlarang tersebut. Apakah Allah sama sekali tidak mengetahui bahwa dengan diciptakan-Nya pohon larangan ini maka manusia yang juga ciptaan-Nya itu akan melanggar ? Apakah ini semacam jebakan dari Tuhan untuk manusia biar jatuh dalam dosa ? Lalu jika benar Allah tidak menginginkan manusia itu mati (baik mati hati maupun mati jasad), maka untuk apa Tuhan menciptakan pohon tersebut dan apa pula tujuan Tuhan menjadikan manusia kekal ? Apakah Tuhan sudah bosan dalam kesendirian-Nya sehingga merasa perlu untuk membuat Tuhan-tuhan lainnya ? (Tuhan disini dalam arti person-person yang juga memiliki sifat kekekalan). ; Lalu untuk apapula diciptakan-Nya Iblis yang jahat sementara Dia menginginkan manusia itu sendiri berada dalam kebaikan ?

Saya rasa pembahasan dari sisi The Bible justru mengantar kita untuk lebih berpikir kritis terhadap cerita yang ada didalamnya dan sekaligus untuk menentukan keabsahan cerita tersebut untuk bisa lebih diyakini selaku kitab suci dari Tuhan.

Cerita terus bergulir sampai pada kisah sepak terjang anak-anak keturunan Adam dibumi yang penuh dengan tema kesedihan, kebahagiaan, kemungkaran, kebatilan, kebenaran serta keadilan juga kehidupan dan kematian.

Sepanjang masanya, romansa kehidupan manusia didunia selalu diikuti dengan turunnya orang-orang pilihan Allah selaku Nabi dan Rasul-Nya demi mengangkat martabat manusia kepada jenjang yang lebih tinggi, kepada peradaban, pencerahan, kesejahteraan serta lain sebagainya sebagai langkah pengabdian diri kepada Allah yang Maha Esa.

Allah telah mengutus Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub, hingga terus kepada Musa dan sejumlah tokoh-tokoh surgawi lainnya demi menuntun manusia kepada jalan-Nya, indikasi ini sama sekali membuktikan bahwa Allah tidak pernah membuat jarak terhadap manusia pasca Adam, sebaliknya Allah telah memuliakan mereka dan tidak ada dendam antara Tuhan dengan manusia walau sebelumnya Adam telah melakukan pelanggaran atas perintah-Nya.

al-Masih, 'Isa putera Maryam sendiri bersabda :

Mat 18:1 At the same time came the disciples unto Jesus, saying, Who is the greatest in the kingdom of heaven?

Mat 18:2 And Jesus called a little child unto him, and set him in the midst of them,

Mat 18:3 And said, Verily I say unto you, Except ye be converted, and become as little children, ye shall not enter into the kingdom of heaven.
Selaras dengan sabda sang Messias tersebut diatas, dalam kitab Nabi Musa yang bernama Ulangan dan juga kitab Yehezkiel didapati pula pernyataan :


Deu 24:16 The fathers shall not be put to death for the children, neither shall the children be put to death for the fathers: every man shall be put to death for his own sin.

Eze 18:20 The soul that sinneth, it shall die. The son shall not bear the iniquity of the father, neither shall the father bear the iniquity of the son: the righteousness of the righteous shall be upon him, and the wickedness of the wicked shall be upon him.

Ini adalah ungkapan yang jelas sekali dan sangat rasional, kesalahan yang dilakukan seorang manusia, tidaklah bisa dibebankan kepada manusia lainnya meskipun itu antara Bapak dan Anak, Adam dan keturunannya, karena masing-masing manusia harus menanggung apa yang telah mereka kerjakan masing-masing dalam kehidupannya, anak tidak akan disiksa karena bapaknya melanggar, begitupun sebaliknya. Inilah keadilan yang sejati.

Lalu kemudian jika munculnya 'Isa al-Masih ditengah-tengah umat Bani Israel digambarkan sebagai sosok Allah yang menjelma dengan tubuh manusia demi menebus dosa semua manusia akibat pelanggaran Adam, maka sudah sewajarnya dipertanyakan kaitan doktrin ini dengan ayat-ayat tersebut diatas sebagai suatu asas keadilan.

Tidak akan pernah Allah menjadi plin-plan dalam bertindak, jelas bila ada pertentangan pemahaman, maka itu berasal dari pikiran manusia sendiri alias direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi berbenturan dengan hukum-hukum Allah.

Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Agung, untuk mengampuni dosa manusia, Dia tidak perlu untuk menjelmakan diri-Nya sebagai makhluk yang dimulai dengan 9 bulan lamanya dalam perut ciptaan-Nya sendiri. Tidak adakah tugas-tugas atau pekerjaan lain yang lebih berarti daripada Dia harus melakukan pekerjaan seperti itu ?

Jika kemudian ada penyebutan Bapak dan Anak, maka ini juga satu tanda tanya besar, bahwa Allah dikatakan menjelma maka Dia tidak bisa disebut Anak sebab mereka adalah satu, dan jika istilah Anak-Bapa tetap diterapkan maka berarti Allah bukan satu, sebab Allah sudah terbagi menjadi 2 bagian, Allah Bapa dan Allah anak yang berarti Allah itu bukan lagi Esa melainkan Poly (banyak), dan ini bertentangan dengan doktrin gereja serta banyak ayat-ayat Bible itu sendiri mengenai identitas Tuhan yang esa.

Lebih lanjut disebutkan bahwa semua manusia telah berdosa/berontak kepada Allah (Roma 3: 23). Upah dosa ialah MAUT/kematian selama-lamanya (Roma 6:23). Itu berarti hal keberdosaan manusia itu menyangkut nyawa. Dan tidak ada yang mampu selamat dari hukuman kematian itu selain yesus, demikian menurut klaim Kristen.

Dari sini kita dapati pemikiran baru yang sebenarnya bertentangan, bahwa manusia itu setelah Adam melanggar, dia dibebani oleh dosa waris sehingga manusia harus menanggung maut karena dosanya itu (maut sebagai upah dosa menurut Paulus).

Benarkah teori baru ini dan otentik-kah dengan pandangan The Bible sendiri ?
Ternyata pendapat ini sangat tidak bersesuaian dengan ayat-ayat Bible. Mati dan Hidup adalah satu sifat yang alamiah dan suatu kodrat bagi makhluk yang bernyawa.

Ecc 8:8 There is no man that hath power over the spirit to retain the spirit; neither hath he power in the day of death: and there is no discharge in that war; neither shall wickedness deliver those that are given to it.

Allah tidak pernah menginginkan untuk menciptakan manusia dalam keabadian, begitupun makhluk-makhluk yang lainnya, sebab dengan demikian akan mengingkari sifat alpha dan omega dari Tuhan itu sendiri bahwa hanya Allah yang kekal dan abadi

Jer 10:10 But the LORD is the true God, he is the living God, and an everlasting king: at his wrath the earth shall tremble, and the nations shall not be able to abide his indignation.

Isa 42:8 I am the LORD: that is my name: and my glory will I not give to another, neither my praise to graven images.

Rev 1:8 I am Alpha and Omega, the beginning and the ending, saith the Lord, which is, and which was, and which is to come, the Almighty.

Rev 21:6 And he said unto me, It is done. I am Alpha and Omega, the beginning and the end. I will give unto him that is athirst of the fountain of the water of life freely.

Rev 22:13 I am Alpha and Omega, the beginning and the end, the first and the last.

Karenanya, Allah menciptakan kehidupan makhluk menuruti kehendak-Nya dan Dia juga yang menentukan waktu bagi makhluk tersebut untuk mengakhiri aktivitasnya melalui kematian. Ini bukan satu upah dari dosa tetapi suatu kewajaran alamiah.

Hal ini juga sangat bersesuaian sekali dengan pemaparan Bible pada ayatnya yang lain dalam satu kilas balik menuju Kitab Genesis 3:22.

Gen 3:22 And the LORD God said, Behold, the man is become as one of us, to know good and evil: and now, lest he put forth his hand, and take also of the tree, of life, and eat, and live forever:

Terlepas dari kontekstual teks yang mungkin bisa berkembang menjadi satu perdiskusian baru namun yang jelas pada ayat diatas, Allah tidak menginginkan kekekalan ataupun juga keabadian terjadi pada diri manusia karena itu Allah mewanti-wanti (jika tidak ingin dikatakan cemas) agar jangan sampai manusia akhirnya mengambil pohon kehidupan sehingga bisa hidup immortal.

Dengan demikian maka apa yang dinyatakan dengan tersalibnya 'Isa al-Masih untuk menebus dosa manusia warisan Adam agar mereka bisa hidup abadi adalah tidak memiliki kesinambungan dengan apa yang digambarkan oleh The Bible sendiri, karena itu doktrin ini hanyalah sandiwara yang dipaksakan, khususnya oleh Paulus sebagai orang pertama pencetus ajaran yang menyimpang dari hukum para Nabi Allah.

Paulus juga terbukti sudah meruntuhkan hukum Taurat yang diberikan kepada Nabi Musa dan tidak pernah dibatalkan oleh 'Isa anak Maryam sendiri.

Akhir kata, seluruh Hidayah itu hanya berasal dari Allah, manusia cuma bisa berencana namun Allah adalah sebagai penentu akhir, semoga dengan sekian banyaknya perdiskusian agama antara Islam-Kristen yang telah terjadi bisa semakin menambah khasanah pengetahuan umat Islam khususnya yang dibarengi dengan semakin kokohnya kepercayaan kepada Allah dan Rasul-Nya.


Bagaimana menurut versi Islam sendiri tentang keberadaan manusia, dosa dan maut ?

Awal penjadian homo sapiens bernama Adam :

"Ketika Tuhan-mu berkata kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak jadikan seorang khalifah dibumi !". Mereka bertanya: "Apakah Engkau mau menjadikan padanya makhluk yang akan membuat bencana padanya dan akan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ?" Dia menjawab: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui !". -Qs. al-Baqarah 2:30

"Hai Adam ! tinggallah engkau dan istrimu di Jannah serta makanlah oleh kamu berdua apa-apa yang disukai, tetapi janganlah kamu mendekati Syajaratu, karena kamu akan termasuk golongan mereka yang zhalim". -Qs. 7 al-A'raaf :19

Point utama disini :

# Adam dijadikan oleh Allah MEMANG untuk menjadi khalifah dibumi ( tujuan awal sudah ditetapkan )
# Dan sementara itu Adam tinggal di jannah/kebun yang subur disebuah tempat (entah itu disalah satu planet atau juga salah satu lokasi dibumi kita ini)

Berikutnya :

"Dan ingatlah, ketika Kami memerintah kepada malaikat: "Sujudlah kepada Adam !", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia durhaka kepada perintah Tuhannya !" -Qs. 18 al-Kahfi :50
Selanjutnya Iblis berkata :

Kemudian akan aku datangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau (wahai Allah) tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. -Qs. 7 al-A'raaf :17

(Allah berfirman  Maka bujuklah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan perlihatkanlah terhadap mereka pasukanmu yang berkendaraan dan yang berjalan kaki dan bekerjasamalah dengan mereka pada harta dan anak-anaknya dan beri janjilah mereka... -Qs. 17 al-Israa : 64

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap Nabi itu musuh, setan-setan /dari/ manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kebohongan kepada sebahagian yang lain sebagai tipu daya." -Qs. 6 al-An'aam :112

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat. -Qs. 15 al-Hijr : 42

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara totalitas, dan jangan kamu ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. -Qs. 2 al-Baqarah: 208

"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Jannah itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu ! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kelengkapan hidup sampai waktu yang ditentukan". -Qs. 2 al-Baqarah :36

"Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman:Turunlah kamu berdua dari Jannah bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka." -Qs. 20 Thahaa :122-123
Point utama disini :
# Iblis membuat perjanjian dengan Allah untuk menjadi oposisi dan rival manusia dengan segala caranya
# Allah mempersilahkan dengan catatan-catatan-Nya sendiri
# MOU antara Allah dan Iblis disepakati
# Iblis berhasil membuat Adam dan istrinya melanggar perintah Allah dengan sebab dan akibatnya sendiri
# Allah menerima taubat Adam, tidak ada jarak maupun dendam antara Allah dengan manusia
# Adam dan istrinya dipindahkan atau diturunkan dari Jannah itu menuju kedunia sebagaimana yang sudah dikehendaki oleh Allah semula dalam tujuan awal, perpindahan ini sekali lagi bukan atas dasar dendam atau berjarak, namun karena memang begitulah tujuan awal penciptaan Adam selaku homo sapiens
# Jika memang mau dilihat dari sisi kepecundangan, maka bukan Allah yang dipecundangi oleh Iblis (sebagaimana tertera dalam Bible) tetapi justru Allah-lah yang mempecundangi Iblis karena melalui dirinyalah rencana Allah bisa berjalan secara sunnatullah (kausalitas -sebab dan akibat) atas diri Adam tanpa harus ada pemaksaan kehendak


Demikianlah secara singkat perjanjian antara Allah dan Iblis pada suatu waktu dimasa yang lalu menyangkut langkah penyesatan Iblis yang sombong atas diri manusia berikut tantangan balik dari Allah agar Iblis benar-benar mengerahkan segala daya kemampuan dan strateginya untuk itu sekaligus disisi lain, Allah menjamin untuk orang-orang yang beriman kedalam penjagaan-Nya.

Dan perjanjian tersebut diatas selanjutnya menjadi titik awal dari pertempuran sengit antara manusia sebagai khalifah Allah melawan Iblis dan kaki tangannya dalam semua dimensi, semua situasi, semua cara dan semua masa.

Berkata iblis: Wahai Tuhanku,maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari kebangkitan. -Qs. 15 al-Hijr :36

Allah berfirman: Maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi kesempatan. -Qs. 15 al-Hijr : 37

Sesuai janjinya, maka tidak ada celah yang disisakan oleh Iblis untuk menjerumuskan hamba-hamba Allah yang berusaha untuk berperilaku benar dijalan Tuhan agar masuk kedalam perangkap setaniahnya.; Seiring perputaran waktu dan peradaban, selama itupula propaganda-propaganda dari sang Iblis itu senantiasa mewarnai perjalanan hidup manusia.

Ada kalanya manusia dibayangi oleh rasa kesombongan tersebab dirinya yang serba berkecukupan, hartanya berlimpah, anak-anak yang tampan dan cantik, status sosialnya yang tinggi dimana semua orang menunduk berjalan dihadapannya, tetapi adakalanya juga manusia dibayangi oleh rasa ketakutan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak harus terjadi, ketakutan akan turunnya jabatan, hilangnya harta benda, meninggalnya orang-orang yang disayangi, ketakutan terhadap sebuah mitos maupun hal-hal takhayul yang beredar dimasyarakat, takut akan hal-hal buruk yang bisa terjadi, takut panen gagal dan sebagainya.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar -Qs. 2 al-Baqarah: 155

Manusia juga seperti janji Iblis, akan dibuai oleh fatamorgana yang menyesatkan, dimana sesuatu yang sebenarnya buruk akan tampak baik dan mulia, kita bisa saksikan bersama-sama sekarang ini umpamanya dimana wanita yang berbaju terbuka, bergoyang pantat dimuka penonton, mendesah-desah lirih dalam tayangan iklan produk tertentu ditelevisi justru dianggap wanita yang terhormat, ikut trend, terkenal, dibayar mahal dan pelarangan atas hal-hal demikian akan dianggap sebagai pelanggaran hak asasi yang harus dikecam bahkan kalau perlu disikapi secara frontal sampai kepada peperangan.

Dilihat dari sisi tujuan penciptaan manusia melalui perbandingan cerita antara al-Qur'anul karim dengan The Bible ... jelas cerita al-Qur'an-lah yang paling realible dan rasional, ada makna dan tujuan yang jelas sejak awalnya bukan malah menjadi ajang sandiwara ketuhanan apalagi tanpa tujuan yang jelas.

Tentang dosa, bagaimana menurut al-Qur'an ?

Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. -Qs. 2 al-Baqarah: 276

Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. -Qs. al-Ma'idah 5:2

Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (maqamnya disisi Allah) -Qs. 30 ar-Ruum :44

Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat". -Qs. 34 Sabaa' :25


Tentang maut, bagaimana menurut al-Qur'an ?

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. -Qs. 3 ali Imran : 185

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal(mu) -Qs. 6 al-An'am 6:2

Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). -Qs. 10 Yuunus :49

Akhirnya, kebenaran Allah sajalah yang menang dan bisa diterima dengan lapang dada dan rasional ... batillah hal-hal selain kebenaran ilahiah.

Pendistribusian ulang tulisan ini dibebaskan untuk kepentingan dan kemaslahatan Islam dengan tetap mencantumkan sumber aslinya untuk mempermudah rujukan bagi yang memerlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar